Alasan Mengapa Wanita (Ibu) Harus Aktif Bekerja

Saya seorang perempuan, walaupun belum menjadi ibu-ibu, berpendapat kalau seorang ibu haruslah aktif bekerja, tidak terbatas pada ruang lingkup pekerjaan yang setiap hari mengharuskan dia ada di tempat kerja, melainkan terbuka juga pada berbagai jenis pekerjaan yang dapat mengembangkan dirinya (juga saldo rekening tentunya he he he).

Kenapa sih, perempuan dituntut harus bekerja padahal pekerjaan rumah seabrek juga sudah banyak?
Masyarakat kita mayoritas berpenghasilan menengah, sedangkan yang menengah ke bawah juga banyak sekaleee .. kalau diibaratkan seperti piramida, yang paling besar adalah yang menengah ke bawah. Padahal, dari situ lah generasi-generasi Indonesia di masa depan terbentuk. Para ibu ada yang menjadi buruh harian, pekerja kantoran, free-lance dan bahkan banyak juga yang hanya menjadi ibu rumah tangga. Sebagai ibu rumah tangga 100%, tentulah baik sekali karena mereka menuangkan waktu sepenuhnya untuk keluarga terutama para anak sehingga tumbuh kembang anak terjamin. Tapi, tidak ada salahnya para ibu tersebut mempunyai kegiatan lain yang dapat mengembangkan dirinya sehingga tidak terlalu monoton dan stress menghadapi kegiatan yang sama setiap hari di rumah.

Yuk, siapa tahu, untuk mereka yang masih menjadi pure ibu rumah tangga, untuk menyimak hal-hal positif yang bisa didapatkan dari bekerja (full time, part time ataupun dari rumah)

1. Ibu yang Bekerja Cenderung Lebih Bahagia

Ya, karena dengan adanya banyak kegiatan selain mengurus rumah tangga, pikiran si ibu tidak hanya melulu hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga tetapi juga berhadapan dengan hal-hal baru lain selama bekerja, dan tentu saja bisa bertemu dengan berbeda-beda orang yang tentu saja dapat berbagi hal-hal baru (ga jarang kan kita bercanda di tempat kerja, ataupun mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru dari pekerjaan).

2. Ibu yang Bekerja Cenderung Mempunyai Anak yang Lebih Cerdas

Menurut beberapa penelitian, ibu yang lebih aktif bekerja akan mempunyai anak yang lebih cerdas dan cekatan. Kalau dipikir-dipikir, ada benarnya juga sih. Ibu yang mempunyai pekerjaan utama / sampingan memiliki pengetahuan, pandangan yang lebih beragam dibanding ibu rumah tangga. Mungkin saja, pekerjaan menuntut ibu untuk berpikir dan mengambil solusi, di mana stimulus tersebut juga berpengaruh dalam pola-asuh dan pola-didik anak.

Akan tetapi, perlui diingat bahwa ibu yang bekerja harus tetap mementingkan keluarga. Jangan sampai semata-mata mengejar karir, karena bagaimanapun juga pondasi segalanya adalah keluarga. Tetap berikan waktu yang proporsional untuk suami dan anak, di mana tetap mengutamakan quality time.

3. Ibu yang Bekerja Membantu Perekonomian Keluarga

Nah, yang 1 ini benar banget. Di zaman sekarang, tidak hanya pria yang harus diandalkan sebagai pencari nafkah. Kaum wanita pun bisa membantu perekonomian keluarga tanpa mengesampingkan urusan keluarga yah...
Ibu yang bekerja dapat mendapatkan penghasilan, di mana penghasilan tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan pendidikan bagi anak-anaknya kelak. Ingat, biaya pendidikan 10 tahun mendatang dapat berlipat-lipat, karena tingkat inflasi di Indonesia yang cukup tinggi.
Untuk itu, penghasilan tersebut hendaknya dapat disimpan dalam bentuk investasi yang menjamin masa depan, seperti emas, properti, reksadana, dsb.

Nah, dengan perkembangan internet yang semakin pesat, kesempatan untuk para ibu mendapatkan penghasilan tambahan juga banyak. Misalnya, dengan memasarkan produknya secara online, dll. Kekuatan internet sangatlah besar, dalam 5 tahun ke depan, bisa jadi orang lebih memilih bertransaksi secara online dibanding secara konvensional.


Untuk para wanita yang ingin mencoba berjualan online bahan kebaya berkualitas bagus dengan harga terjangkau, silahkan kunjungi :

FB Page Brokat Sangkara





No comments:

Post a Comment